Tetamu Minggu Ini

"When you give success to stupid people, it makes them more stupid sometimes and not more intelligent" – Arsene Wenger.

Aku akan menjadi orang yang paling gembira bila mengetahui Arsene Wenger akan dipecat. Mengapa? Jadi, apa yang dipanggil sebagai The Gunners, akan benar-benar menghargai – bagaimana depresinya hidup tanpa jantan hebat mengemudi.

Seriusnya, beberapa kritikan lantang terhadap jantan Perancis itu beberapa tahun kebelakangan ini, betul-betul buat aku rimas. Dan aku, sebagai penganut Arsenal, dan juga peminat sukan bolasepak, ia sangat-sangat membencikan.

Tanya mana-mana kelab di Eropah, siapakah yang akan mereka pilih menjadi pengurus? Nama Arsene Wenger pastinya, akan meniti di bibir, paling tidak berada di atas Ancelotti, Mourinho atau Ferguson.

Arsene Wenger telah menjadi korban kejayaan sendiri. Ramai yang seakan-akan telah lupa akan jasa dan pengorbanan yang dilakukan oleh Arsene Wenger untuk kelab utara London ini. Aku percaya, hari bilamana Arsenal kehilangan dia adalah hari bermulanya segala kecelaruan dan kesulitan.

Liga Perdana Inggeris telah banyak berubah dalam beberapa tahun terakhir, dan sejak masuknya kelab hodoh seperti Chelsea dan Manchester City, yang lebih berkuasa dari segi kewangan, secara langsung telah memperlihatkan dan menonjolkan, yang kami, Arsenal, the Gunners, adalah benar-benar sebuah kelab perjuangan. Perjuangan mempertahan dan memartabatkan aspek kualiti, falsafah, inspirasi, sejarah, dan seni bolasepak – bukan hanya sekadar permainan.

Arsenal mungkin tidak pernah menjadi kekuatan yang dominan dalam bolasepak, tetapi, kami, Arsenal, the Gunners, selalu ada dan wujud di sekitar itu. Manchester United telah kuat selama 20 tahun atau lebih, Liverpool berbangga dengan 10 tahun kemegahan, bahkan pasukan-pasukan seperti Leeds mendominasi hanya pada satu titik. Arsenal pula, selalu, dan kami telah konsisten selama lebih dari 100 tahun!

Arsenal adalah cinta, seperti pacar atau teman wanita. Kamu tidak boleh memperbaiki hal-hal yang kamu tidak suka dengan mengeluh tentang dirinya. Kamu perlu ubah, beritahu, ataupun kamu hanya perlu meninggalkannya. Tapi percayalah, Arsenal adalah salah satu kekasih yang menakjubkan. Kami, Arsenal, the Gunners, ialah Megan Fox – memiliki tubuh yang hebat, keseksian yang membuat kamu meleleh, dan sudah tentu menaikkan nafsu berahi. Dia mungkin tidak memenangi Oscar, but hell, she’s a drug.

Aku sudah bertahun-tahun menyokong Arsenal selama era Wenger dan menyelidik era pra Wenger, dan aku percaya apa yang telah dilakukan Wenger itu sesuatu yang fenomenal. George Graham juara 2 kali dalam 8 tahun di kelab, Wenger pula memenangi 3 kali di 8 tahun pertama.

George Graham = Meryl Streep. Jelek, tetapi berkesan. Tetapi tetap tidak menggiurkan.

Ramai mengatakan Arsene Wenger kedekut – tidak mengeluarkan wang atau mendaftar pemain berkelas dunia. Hey, ini adalah lelaki yang sama yang membeli Henry, Fabregas, Vermaelen, Arshavin, dan Nasri dalam beberapa tahun terakhir!

Berbatov menandatangani Manchester United hampir £30 juta, sekarang menjadi bahan kutukan penyokong sendiri. Aquilani masuk Liverpool – kelab yang perlahan-lahan mengganti tempat Tottenham – dengan bayaran £17 juta, kini dia merengek mahu kembali bermain di Itali. Arsene Wenger tidak akan sesekali menghabiskan wang pada pemain yang tidak akan menjamin pulangan. Budak-budak dalam proses dan muda Gunners – Vela, Walcott, Wilshere – atau yang sedia ada, boleh melakukan lebih daripada itu.

Kami, Arsenal, the Gunners, mungkin saja boleh singkirkan Wenger dan biarkan Mourinho bergabung dengan kami, memenangi Liga Perdana dan Liga Juara-juara untuk beberapa musim; dan kemudian untuk melihat Arsenal benar-benar fucked up untuk masa depan, itu adalah perkara yang diluar kewarasan. Absurd.

Kerana bagi kami, Arsenal, the Gunners, form is temporary; class is permanent, dan kami cukup-cukup berbangga dengan reputasi pengurus kami.

Dan bila dia kata, “I believe the target of anything in life should be to do it so well that it becomes an art. When you read some books they are fantastic, the writer touches something in you that you know you would not have brought out of yourself. He makes you discover something interesting in your life. If you are living like an animal, what is the point of living? What makes daily life interesting is that we try to transform it to something that is close to art. And football is like that,” dia sekali lagi buat kami tersenyum.


Oleh: ParanoiaSemalam

(Seperti kata Shankly, artikel ini sememangnya terjemahan ParanoiaSemalam dari internet untuk orang melayu, cuma gua lupa nak tulis sebab tak baca e-mel habis habis. Sekian, terima kasih)